Starindonews.com. LAMPUNG SELATAN, –Gunung Anak Krakatau yang berada di perairan selat sunda dalam tiga hari masih mengalami erupsi teramati 3 kali letusan abu vulkanik dengan tinggi 300-1000 meter dari atas puncak kawah
Dikabarkan abu vulkanik dari Anak Krakatau dilaporkan sudah sampai ke permukiman warga yang berada di Rawa Selapan Kecamatan Candipuro, Lampung Selatan
Berdasarkan laporan kebencanaan geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), yang berbeda di Pos Pemantauan Gunung Anak Krakatau di Desa Hargo Pancuran, Kecamatan Rajabasa, Lamsel
Sampai saat ini masih terjadi erupsi menerus, sedangkan kondisi cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah ke arah utara. Suhu udara 26-26.9 °C dan kelembaban udara 55-67 %
Teramati 3 kali letusan dengan tinggi 300-1000 m dan warna asap kelabu dan hitam. Terekam dalam visual CCTV teramati asap putih tipis-sedang tinggi lk. 25-100 meter sedangkan pada malam hari teramati sinar api tinggi lk. 5-15 meter sementara ombak laut dalam keadaan tenang
Kepala Pos Pemantauan Gunung Anak Krakatau (Gak) Andi Suardi, membenarkan hal tersebut,” Ya, gunung anak krakatau masih mengalami erupsi sekitar pukul 06:00 WIB, teramati 3 kali letusan dengan tinggi 300-1000 meter dan warna asap kelabu,” katanya, Rabo (29/6/2022)
Andi Suardi, memastikan munculnya abu vulkanik seiring dengan erupsi Gunung Anak Krakatau adalah fenomena yang wajar
“Masyarakat, diminta berhati-hati saat beraktivitas di luar rumah dan selalu memakai masker agar abu vulkanik tidak terhisap dan juga menghindari paparan abu vulkanik, tetap patuhi rekomendasi dari badan geologi,” terangnya.
Namun menurut Andi melanjutkan, Hembusan nya masih berlangsung dan masih aman
“Setiap gunung Merapi kalau lagi aktif suka ada hembusan, ujarnya saat di hubungi awak media.
Masyarakat tak perlu resah namun tetap waspada, Karena itu, dia mengimbau masyarakat agar tidak terpancing informasi yang tidak jelas, termasuk melalui media sosial.
Hingga saat ini, Gunung Anak Krakatau masih berstatus Level III (Siaga) untuk itu
masyarakat, nelayan pengunjung wisatawan pendaki agar tidak tidak mendekati Gunung Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius 5 kilo meter dari kawah aktif karena sangat berbahaya terkena lontaran abu vulkanik nya, jelas nya
Sementara itu abu vulkanik Gunung Anak Krakatau dirasakan oleh warga di Kecamatan Candipuro Lampung Selatan
Abu vulkanik berwarna hitam itu mengotori lantai hingga tumbuhan yang ada di luar rumah. Bahkan mata warga terasa perih ketika beraktivitas di luar rumah.
“Lagi hujan abu, dari jam 2 malem ampe pagi ini 2 kali erupsi lantai pada kotor warna hitam,” kata Lily Arthalita warga Kecamatan Candipuro
Menurut nya, warga yang lainnya merasakan yang sama, menyebut lantai rumahnya tak bisa bisa bersih karena terpapar abu vulkanik meski telah berulang kali disapu.
“Udah berapa kali nyapu rumah, kotor sama abu vulkanik,” jelasnya.
Dari dulu kalau angin mengarah ke tempat kami di Desa Rawa Selapan, itu di pastikan sampai di tempat kami dan ini bukan yang pertama kali nya setiap Gunung Anak Krakatau erupsi abu vulkanik nya sampai di tempat kami, pungkas nya
(Jauhari starindonews )