StarindoNews.com TANGGAMUS — Luar biasa kesabaran para awak media, menunggu hampir setahun dari MoU Publikasi mereka, dari zaman ketua DPK APDESI Sukamto beralih ke Eka (kakon Kota Dalam), dari awal tahun 2024 memang banyak diwarnai kurang transfaran dalam hal nama wartawan dan media yang diandilkan dalam publikasi kegiatan dana desa pekon. Salah satunya kejadian sebelumnya sempat memicu persitegangan para awak media, dimana salah satu oknum wartawan seenaknya saja oknum wartawan tersebut memasukan media yang dianggap terdekat. Hal itu kemudian diprotes puluhan wartawan, alhasil semua wartawan yang hadir diruang rapat pekon Gisting Permai tersebut diakomodir. Tak lama kemudian jabatan ketua DPK APDESI beralih ke Eka.
Berbulan – bulan nunggu hingga saat ini nama wartawan dan Media tidak di pasang (dipajang) hanya list kertas berisi nama dan media saja yang disodorkan itu juga tidak boleh difoto terlebih difoto copy, “jangan difoto bang, cukup lihat saja media atau tidak untuk melengkapi bkp/kwitansi” demikian ujar perangkat pekon Kota Dalam saat itu.
Sementara dalam list media itu hanya 276 media, sebulan sebelumnya diruang tamu pekon Kota Dalam Eka mengatakan bahwa anggaran media di kecamatan Gisting yang tersedia sekitar 400jutaan.
Berbeda jauh dengan keterangannya kepada awak media ini dirumahnya, rabu malam, 16/10/2024. Eka menyampaikan permohonan maafnya, bahwa pihaknya cuma sanggup memberikan Rp 750ribu/ media untuk 9 pekon, dikarenakan media yang di akomodir jauh melampaui ambang batas, yakni 400media.
Beragam komentar kemudian dari para awak media, salah satunya MH Indardewa yang juga Ketua DPP LSM SADAR HUKUM, begini katanya “Menelisik dana yang tersedia Rp 400jutaan dimana dana permedia Rp 750ribu, sementara jumlah media 400 media, berarti ada 100juta sisa anggaran media. Bahwa untuk transfaransi terkait media media tersebut ada bagusnya Eka memajang daftar 400 media tersebut di ruang dinding kantornya agar para media bisa melihat apa adanya. Kemudian Eka juga harus menjelaskan untuk apa sisa 100juta tersebut.”
Lain lagi kata Haiyun salah satu pewarta Media terbitan Nasional, menurut Haiyun bahwa Media dibawah kepemimpinan Eka selaku Ketua DPK APDESI menganggap wartawan kacangan, terlalu murah sepanjang masa dan di kecamatan manapun.
(Tim)
